Manusia purba menurut pandangan agama islam
Pemikiran tentang adanya evolusi
kehidupan didasarkan pada temuan adanya kemiripan antarspesies makhluk hidup.
Perbedaan yang sifatnya gradual sangat mungkin disebabkan oleh seleksi alam.
Alasannya, hanya keturunan yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya yang
akan mampu bertahan. Walaupun demikian, generasi yang telah beradaptasi dengan
segala perubahan fisiknya tetap membawa sifat-sifat pokok dari induknya.
Dalam Agama Islam, segala sesuatunya
telah diatur dengan baik dan digambarkan dalam kitab suci Al-Quran. Tidak luput
olehNya, maka sudah sepantasnya kita mengakui
bahwa Al Qur’an adalah satu-satunya literatur yang paling benar dan bersifat
global bagi ilmu pengetahuan.
Termasuk ilmu tentang bagaimana proses pembentukkan manusia yang juga
digambarkan sejelas-jelasnya
"Kitab (Al Qur’an) ini
tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (yaitu) mereka
yang beriman kepada yang ghaib....." (QS. Al Baqarah (2) : 2-3)
Dengan
memperhatikan ayat tersebut maka kita seharusnya tidak perlu berkecil hati
menghadapi orang-orang yang menyangkal kebenaran keterangan mengenai asal usul
manusia. Hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki unsur utama yang dijelaskan
dalam Al Qur’an yaitu Iman kepada yang Ghaib. Ini sebenarnya tampak pula
dalam pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh mereka dalam menguraikan
masalah tersebut yaitu selalu diawali dengan kata kemungkinan, diperkirakan,
dsb. Jadi sebenarnya para ilmuwanpun ragu-ragu dengan apa yang mereka nyatakan.
Tahapan kejadian manusia
yang dijelaskan dalam Al-qur’an :
a) Proses Kejadian
Manusia Pertama (Adam)
Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam
diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah
dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan
ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam
firman-Nya :
"Yang membuat sesuatu
yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari
tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7)
"Dan sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)
Disamping itu Allah juga menjelaskan
secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalah surat Al Hijr ayat 28
dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :
"Sesunguhnya manusia
itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah". (HR. Bukhari)
b) Proses Kejadian
Manusia Kedua (Siti Hawa)
Pada dasarnya segala sesuatu yang
diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan.
Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawanjenisnya
untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah
sati firman-Nya :
"Maha Suci Tuhan yang
telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan
oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui"
(QS. Yaasiin (36) : 36)
Adapun proses kejadian manusia kedua ini
oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :
"Hai sekalian manusia,
bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan
dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS.
An Nisaa’ (4) : 1)
Di dalam salah satu Hadits yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :
"Maka sesungguhnya
perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR. Bukhari-Muslim)
Apabila kita amati proses kejadian
manusia kedua ini, maka secara tak langsung hubungan manusia laki-laki dan
perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk
yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan
perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya.
c) Proses Kejadian
Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa)
Kejadian manusia ketiga adalah kejadian
semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping
dapat ditinjau menurut Al Qur’an dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara
medis.
Di dalam Al Qur’an proses
kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui
firman-Nya :
"Dan sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal
darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian
Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah ,
Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al Mu’minuun (23) : 12-14).
Islam, memandang manusia sebagi mahluk ciptaan Allah swt yang paling
sempurna. Dia adalah mahluk pilihan yang “paling
mulia kedudukannya dari pada mahluk-mahluk lain” ciptaan Allah swt.
Begitu banyak keistimewaan yang dikaruniakan dalam diri manusia, mulai dari
wujudnya yang paling indah dibanding dengan mahluk Allah swt yang lain, sampai
pada komponen penyusun dalam diri manusia yang tidak yang menyamainya. Jadi
disini sudah jelas manusia itu bukan berasal dari monyet karena manusia itu
mahluk ciptaan Allah swt yang paling sempurna dan tidak ada yang menyerupainya.
Berdasarkan beberapa uraian dalil al-qur’an di atas ternyata tidak ada
yang menjelaskan bahwa manusia itu diciptakan dari hasil evolusi seperti menurut
Teori Darwin. Dengan kata lain, Al-qur’an tidak mendukung gagasan bahwa manusia
diciptakan memalui suatu proses evolusi dari satu jenis ke jenis lainnya. Jadi dapat
disimpulkan bahwa manusia itu berasal dari suatu saripati (berasal) dari tanah, kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang
sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka
dia menjadi hidup. Sama sekali jauh dari gambaran manusia si Darwin itu. Nenek
moyang manusia bukanlah monyet/kera. Manusia bukan hasil evolusi dari monyet, karena
manusia itu mahluk ciptaan Allah swt yang paling sempurna dan tidak ada yang
menyerupainya. Antara
manusia dan monyet tidak ada hubungan sama sekali, serta masing-masing
mempunyai jalan kehidupan sendiri-sendiri.
Opini : Allah swt menciptakan manusia di
dunia ini dengan sempurna dan segala potensi yang sangat luar biasa. Pertama,
potensi untuk memenuhi kebutuhan jasmaninya, seperti makan, minum dll. Kedua,
potensi naluri untuk beribadah kepada sang Khalik, mempertahankan diri dan
melestarikan keturunan. Ketiga, potensi akal. Dengan akal manusia dapat
berfikir ketika hendak berbuat. Dengan akal pula manusia akan mampu memecahkan
uqdatul qubro (3 pertanyaan mendasar dalam hidup), yaitu dari mana manusia
berasal, untuk apa manusia diciptakan di dunia dan akan kemana manusia setelah
mati. Melalui proses berfikir yang cemerlang manusia akan mampu menjawab manusia berasal dari Allah yang
menciptaannya, manusia hidup untuk beribadah kepada Allah dan akan kembali
kepada Allah. Namun, manusia juga sangat berpotensi untuk melakukan
kesalahan dan kerusakan ketika ia tidak mempergunakan akalnya sesuai dengan
perintah Allah swt. Wallahu’alam…
adakah sejarah manusia purba dalam al qur'qn...? mohon penjelasanya kawan.../
ReplyDeletekalau manusia berasal dari monyet.... lalu kenapa masih ada monyet jaman sekarang. harusnya kan udah berubah semua jadi manusia. teori darwin ga masuk akal....
ReplyDeleteijin jejak http://www.kgssulaiman.com/
"Wahai Tuhan kami! Kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan, dan kami mengikut RasulMu; oleh itu suratkanlah kami beserta orang-orang yang menjadi saksi (yang mengakui keesaanMu dan kebenaran RasulMu)."
ReplyDelete[S/A : 3/53]
Baccarat And Win With Online Play
ReplyDeleteIn addition to online play, online casinos also offer baccarat to 바카라 필승법 all players. Learn more about baccarat in our Casino & Sportsbook review.
BetMGM - Promotions - JT Hub
ReplyDeleteBetMGM is a Michigan online sportsbook operator with 오산 출장안마 a full-service 광양 출장안마 mobile app, including sports 제주 출장샵 betting, casino 충주 출장마사지 games, and 성남 출장안마 live casino games. The mobile site